Kursus Diving Surabaya - Apakah ada batasan minimal umur untuk anak-anak sebelum diperbolehkan menyelam?. Menurut PADI (the Professional Association of Dive Instructor), anak-anak bisa mendapat sertifkasi sebagai Junior Open Water Divers ketika berumur 10 tahun. Hal ini menjadi perdebatan ketika muncul pendapat bahwa anak-anak berkembang secara fisik serta mental pada tingkat yang berbeda, sehingga sulit untuk menentukan di usia mana mereka siap untuk menyelam. Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi kesiapan seorang anak untuk menyelam diantaranya adalah kedewasaan, nalar serta keterbatasan fisik.
Peringatan : Masih belum ada penelitian tentang subyek ini!
Tidak semua anak-anak dan remaja diperbolehkan menyelam!
Menyebarnya kursus diving atau lembaga sertifikasi SCUBA, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk belajar diving, tetapi tidak semua anak-anak dan remaja siap menghadapi stres ketika berada di dalam air, dan juga dibutuhkan teori-teori khusus dari sebuah kursus diving. Dalam buku "Children and Scuba Diving: A Resource Guide for Instructors and Parents", PADI menyarankan bahwa sebelum seorang anak dinyatakan siap untuk mengikuti sertifakasi SCUBA diving, diharuskan memberi jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
- Apakah anak tersebut benar-benar ingin menyelam? (bukan terpengaruh dari keinginan orang tua atau teman).
- Apakah anak tersebut dinyatakan sehat secara medis?
- Apakah anak tersebut merasa nyaman dan bisa berenang didalam air?
- Apakah anak tersebut memiliki rentang perhatian yang cukup untuk mendengarkan dan berdiskusi di dalam kelas, kolam renang, brifing air terbuka serta interaksi lain dengan instruktur selam.
- Apakah anak tersebut bisa belajar, mengingat serta mempraktekkan aturan dan prinsip keselamatan?
- Apakah anak tersebut memiliki kemampuan membaca yang cukup unutuk mempelajari materi-materi untuk orang dewasa?
- Apakah anak tersebut bisa merasa nyaman bercerita tentang ketidaknyamanan atau kekurang-jelasan kepada seseorang yang kurang familiar seperti instruktur mereka?
- Apakah anak tersebut memiliki pengendalian diri yang cukup serta kemampuan untuk menghadapi masalah dengan mengikuti aturan dan meminta bantuan?
- Apakah anak tersebut memiliki kemampuan untuk mengerti dan berdiskusi tentang hipotesa situasi serta konsep dasar serperti ruang dan waktu?
Argumen yang mendukung seorang anak untuk menyelam.
- Orang-orang yang lebih muda cenderung untuk merasa nyaman ketika memulai belajar diving.
- Orang tua penyelam bisa membawa putra-putri mereka turut dalam liburan SCUBA dan berbagi kecintaan mereka tentang dunia bawah air.
- Kursus diving SCUBA mengambik konsep-konsep abstrak dari fisika, matematika dan ilmu pengetahuan alam kemudian menerapkan di dunia nyata.
- Aktifitas menyelam mendorong siswa kursus diving untuk peduli tentang konservasi lingkungan alam.
- Sebagian besar kegiatan dalam hidup kita memiliki resiko, termasuk SCUBA diving. Mengajarkan seorang anak bertanggung jawab akan manajemen resiko menyelam, dapat membantu mereka untuk belajar tanggung jawab pribadi.
Argumen medis yang menentang menyelam pada anak-anak.
- Patent Foramen Ovale (PFO) : Organ hati bayi saat masih di dalam rahim, memiliki lorong yang memungkinkan darah untuk mengalir ke paru-paru. Lubang ini setelah lahir akan menutup secara bertahap. PFO masih mungkin masih terbuka ketika perkembangan anak-anak menuju ke umur 10 tahun. Penelitian tentang hal ini masih berlangsung, tetapi temuan awal menunjukkan bahwa PFO bisa menyebabkan resiko decompression-sickness.
- Equalization : Seorang penyelam diharuskan untuk menambah jumlah udara ke telinga bagian tengah melalui saluaran eustachius untuk menyamakan tekanan udara pada saat dia turun. Kebanyakan orang dewasa dapat dengan mudah menyamakan telinga mereka. bentuk telingan anak-anak secara fisik membuat proses pemerataan ini menjadi sulit bahkan tidak mungkin. Anak-anak memiliki tabung eustachius yang kecil dan merata, hal ini tidak memungkinkan bagi udara untuk mengalir ke telinga bagian tengah dengan efektif. Anak-anak berusia dibawah 12 tahun (dan beberapa yang lebih tua), kebanyakan secara fisik masih tidak mungkin menyamakan telinga, dikarenakan pipa pembuluh belum cukup berkembang. Kegagalan untuk menyamakan telinga ini bisa menyebabkan sakit parah dan gendang telinga pecah.
- Dampak psikologis dari diving yang belum diketahui: Dampak dari peningkatan tekanan dan nitrogen bagi perkembangan tulang, jaringan serta otak masih belum diketahui. Bukti nyata yang kurang tentang dampak tekanan dan nitrogen pada perkembangan tubuh tidak berarti buruk. Wanita dengan kondisi hamil, diharapkan tidak melakukan penyelaman karena dampak bagi janin masih belum diketahui secara pasti. Argumen dengan dampak yang belum terbukti ini juga digunakan bagi penyelam anak-anak dan remaja.
Argumen psikologis yang menentang menyelam pada anak-anak
- Pemikiran konkret : Pemikiran konkret dapat menyebabkan ketidakmampuan menggunakan logika dan konsep ketika menanggapi keadaan yang kurang familiar. Remaja pada umumnya keluar dari keadaan ini sekitar usia 11 tahun. Seorang siswa yang masih berada dalam tahap ini bisa menjadi kontradisi bagi aturan-aturan keselamatan diving, besar kemungkinan mereka tidak dapat mengaplikasikannya ketika berhadapan dengan setuasi darurat. Lembaga pelatihan mengharuskan anak-anak dan remaja yang menyelam harus didampingi oleh orang dewasa yang bisa menanggapi situasi tidak terduga. Orang dewasa pun tidak sepenuhnya mampu untuk mencegah beberapa situasi, seperti menahan nafas atau meroket ke permukaan.
- Disiplin : Anak-anak dan remaja tidak semuanya memiliki disiplin untuk melakukan pemeriksaan keamanan sebelum menyelam, bahkan setelah mereka mengikuti kursus diving dan memperoleh sertifikasi. hal terbaik untuk seorang anak atau pemuda yang cenderung tidak peduli akan keselamatan selam adalah menjaga mereka agar jauh dari air.
- Rasa tanggung jawab terhadap rekan : Seorang penyelam meskipun masih berusia dini dan mengetahui rekan selamnya dalam keadaan darurat, dia harus tetap memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelamatkannya meskipun umurnya jauh lebih tua. Para dewasa harus mempertimbangkan dengan matang, apakah anak tersebut memiliki kemampuan penalarang serta mental untuk bereaksi terhadap situasi darurat bawah air.
- Rasa takut dan frustasi : Anak-anak atau remaja yang mengalami ketakutan, frustasi atau cedera tidak bisa langsung berhenti, tidak seperti pada olah raga tenis atau sepak bola.
Argumen budaya yang menentang menyelam pada anak-anak.
Diving merupakan olah raga yang memiliki resiko. Diving berbeda dengan olah raga yang lain, menempatkan penyelam pada lingkungan yang kurang bersahabat untuk kelangsungan hidupnya. Dapatkah seorang anak kecil mengerti resiko yang dia ambil ketika pergi menyelam?. Anak-anak mungkin belum benar-benar memahami kemampuan mereka sendiri sampai semuanya terlambat. Apakah anak-anak benar-benar memahami arti bahwa mereka bisa menderita lumpuh seumur hidup atau bahkan meninggal karene kecelakaan selam?, dalam kebanyakan kasus jawabannya adalah tidak.
Menyelam memang memiliki tingkat resiko yang berbeda dengan olah raga yang lain, tetapi juga diimbangi dengan prosedur dan aturan keselamatan yang melindungi penyelam dari cedera tersebut. Kursus diving adalah salah satu solusi untuk mempelajari SCUBA diving dengan benar. Sebagai orang tua yang ingin berbagi keindahan bawah air dengan anak Anda, cobalah terlebih dahulu mengenal karakteristik fisik dan psikologis mereka, ajaklah mengenal dunia bawah air dengan mengikuti kursus diving surabaya.