Scuba Diving Adalah Olahraga Berisiko Tinggi Dan Berbahaya
Aktifitas menyelam sama berbahayanya dengan aktivitas/olahraga lain seperti mengendarai motor di jalan raya, sepakbola, voli, bersepeda dan bahkan basket. Catatan cedera akibat kecelakaan sepeda motor di jalan raya jauh melebihi catatan cedera akibat kegiatan penyelaman, artinya secara statistik bisa dikatakan berkendara di jalan raya lebih berbahaya dibandingkan menyelam di laut. Menyelam dengan mengikuti prosedur standar yang dipelajari selama pelatihan atau sertifikasi diving akan berjalan aman (perlu dicatat bahwa kami tidak mengatakan scuba diving adalah olahraga tanpa resiko). Yang perlu diketahui dan diingat adalah adanya potensi bahaya dari aktifitas ini sehingga peserta perlu dikenalkan dan dilatih tentang teknik pencegahan dan penanganan munculnya resiko diving melalui pengenalan kondisi dan pengambilan keputusan untuk mengkontrol resiko yang mungkin saja terjadi secara tiba-tiba. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat cedera akibat menyelam hanya 1 per 2.000 peserta atau 50 per 100.000 perserta, lebih aman jika dibandingkan dengan 21.300 cedera per 100.000 peserta pada olahraga basket.
Scuba Diving Adalah Aktifitas Hanya Untuk Orang Yang Ahli Berenang Saja
Dengan sejujur-jujurnya kami mengatakan "Tentu saja anda harus bisa berenang bila ingin menyelam!!!", bagaimana mungkin anda memiliki keberanian untuk melompat ke tengah laut apabila anda tidak bisa berenang sama sekali. Kegiatan menyelam tidak mengharuskan anda menjadi seorang perenang handal dengan stamina tubuh seperti seorang atlit olahraga. Ada banyak penyelam yang mampu bertahan dengan skill berenang yang sangat minim. Pada dasarnya peralatan dasar selam yaitu peralatan snorkeling sudah banyak membantu anda berenang melawan ombak di tengah laut dengan mudah apalagi jika ditambah dengan wetsuit. Bahkan dengan bantuan peralatan scuba yang lengkap anda pun bisa mengapung dipermukaan laut tanpa membutuhkan tenaga sama sekali. Tapi yang pasti, untuk mengikuti Program Sertifikasi Open Water, minimal anda harus mampu untuk mengapung di atas air selama 10 menit dan berenang 200 meter (200-250 meter) tanpa bantuan satupun alat selam (maksimal kacamata renang saja).
Snorkeling dan Scuba Diving Adalah Aktifitas Yang Sama Baiknya
Untuk yang satu ini bukan masalah mitos atau anggapan yang keliru tapi lebih kepada masalah preferensi pribadi. Kegiatan snorkeling memang memiliki pesona tersendiri namun peran kita seperti penonton pada pertandingan olahraga. Sedangkan aktifitas menyelam memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan kehidupan dunia bawah air. Snorkeling bersifat restriktif dalam hal melihat kehidupan laut yang tersembunyi di balik formasi karang, di bagian dasar yang berpasir, di bawah batu atau di gua-gua. Peralatan menyelam memungkinkan anda memiliki waktu yang lebih banyak untuk melihat-lihat aktifitas dibawah air dengan tenaga yang lebih ringan bila dibandingkan dengan snorkling yang membutuhkan banyak tenaga untuk selalu berenang melawan ombak dipermukaan dan turun ke dasar untuk melihat dunia bawah air dan naik kepermukaan lagi untuk menghirup udara secara terus menerus.
Penyelam Adalah Makanan Hiu
Mitos ini mirip seperti kemungkinan anda tersambar petir ketika bermain sepakbola saat hujan di lapangan atau digigit ular ketika jalan ditaman kota bersama keluarga. Kebanyakan ikan hiu akan mengganggap penyelam sebagai benda asing (baca sangat asing manusia di dalam laut). Coba sekarang anda lihat dari sudut pandang ikan hiu, penyelam adalah makhluk besar berbentuk aneh (kaki penyelam dengan fin seperti ikan berekor dua, tidak mirip kebanyakan ikan), banyak mengeluarkan gelembung udara (tidak ada makhluk laut yang mengeluarkan gelembung seperti penyelam), lampu berkedip atau nyala terang (bila menggunakan senter atau kamera) dan belum lagi jika menyelam berkelompok atau setidaknya lebih dari satu. Sudah pasti seperti kebanyakan naluri hewan bahwa ikan hiu tidak akan menyerang bila tidak diganggu dan cenderung untuk menghindar pada sesuatu yang dianggap asing. Kebanyakan ikan hiu susah untuk ditemukan, bahkan bila kebetulan bertemupun mereka akan langsung pergi menjauh. Namun kita tidak boleh lupa bahwa kita berada di wilayah mereka dan aturan alam liar pasti tetap berlaku. Jangan memaksa mencari perhatian mereka, memprovokasi/mengganggu mereka, apalagi memberi mereka makan dengan daging mentah sambil menyelam (maka jangan salahkan jika mereka keliru mengganggap anda yang sebagai snack-nya).
Scuba Diving Memerlukan Banyak Peralatan Dan Perlengkapan Yang Mahal
Ini jelas mitos yang salah, sebenarnya semua aktifitas hobi dan olahraga juga membutuhkan biaya namun besar kecilnya investasi awal tergantung tingkat antusias dari masing-masing. Hobi scuba diving tidak mengharuskan anda untuk membeli semua peralatan menyelam dalam sesaat. Anda bisa saja tidak perlu memiliki satupun alat dan bila akan diving cukup menyewa semua kebutuhan perlengkapan dan peralatan pada tempat lokasi wisata penyelaman (dive spot). Bila anda mengikuti program sertifikasi diving biasanya semua peralatan sudah disediakan dari pelaksana namun sebaiknya minimal anda memiliki peralatan dasar selam seperti masker, snorkel dan fin sendiri yang sebenarnya tidak terlalu mahal (baca panduan membeli alat dasar dengan murah). Alasan memiliki peralatan sendiri adalah untuk kenyamanan saja namun bila anda sudah pasti akan menekuni aktifitas scuba diving dengan serius hingga mendalami ke jenjang Profesi Scuba Diving maka akan lebih baik bila memiliki sendiri semua peralata selam (scuba gear) tersebut.
Semua peserta Program Sertifikasi Scuba Diving Surabaya selalu direkomendasikan untuk investasi peralatan selam secara perlahan-lahan. Selama proses belajar selam maupun kursus selam, seluruh peralatan akan dipinjami. Namun akan lebih baik jika memiliki sendiri peralatan dasar seperti masker, fin dan snorkeling. Yang pasti sebagai penyelam pemula dapat memulai investasi peralatan dengan nilai angka tidak lebih dari satu juta untuk mendapatkan 3 peralatan dasar selam tersebut.